Sabtu, 10 Januari 2015
20:36 WIB
Ponsel ku berdering...
Malam ini aku menerima sebuah
panggilan dari seorang adik perempuan yang beberapa bulan lalu ku kenal ketika
berjalan kaki bersama berangkat ke kampus.
Kak minggu besok ada acara?
Kakak masih dikos lama?
Harga kosnya berapa?
Disana ramai anak baru gak kak?
Ah.., pertanyaan seperti ini lagi,
sama dengan yang ditanyakan saat awal perkenalan kami dulu, entah karena apa
belakangan tidak ada sms dari adik itu, padahal dulu pagi siang sore malam,
perhatiannya POLLL!
Kakak udah makan?
Kakak udah sarapan?
Kakak lagi ngapa?
Met belajar kak....
Met bobok kak...
Preeeet, aku cuma bisa
berpreet-preet ria saat di sms seperti itu... risih, tapi karena
aku pikir dia mungkin ingin berteman ya aku biarkan saja.
Dan pertanyaan nya malam ini aku
jawab dengan sekena nya saja...
“Mau jalan kemana? Kakak besok dah
ada janji, dikos sini semuanya anak semester akhir.. dah ada yang mau wisuda
malah!”
Oo, gitu nanti kabari lagi lah kak
ya...
Dia pun menutup telepon
Segera setelah menyudahi percakapan
aku keluar dari kamar, memberikan konferensi pers kepada dua orang fans ku yang dari awal
hingga selesai percakapan ku tadi terus menyoraki dari balik pintu.
Cieee di telpon malam minggu!
Ciee di ajak jalan..!
CIEEEEEE!!!
Please! Be slow fans!!
H e
H e
Oke... . . . . Yang ada sebenarnya aku
menceritakan kepada kedua orang adik kos ku ter
sayang ? :D tentang keganjalan
yang aku rasakan pada penelpon ini,
sebut saja namanya Siti, dengan seorang lagi yang baru aku temui tadi pagi saat
menunggu bus di halte, hm sebut saja namanya Nurul.
Keganjalan Siti dan Nurul:
Siti dan Nurul ini sama-sama
mengajak ku pergi di hari minggu, dan ketika di tanya acara apa??
Jawaban Siti: gak tau kak, teman buat
acara, jadi Siti gak ada teman mau datang...! (dengan suara memelas)
Jawaban Nurul: Abang mau tampil,
tapi gak tau acaranya apa kak, gak ada teman mau di ajak, kalau ada teman mau
pergi.
......
???
Kalau
gak tau acaranya apa kenapa mau datang juga?
Memikirkan ini saja sudah membuatku
merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Untuk kasus Siti, karena kosnya pun
dekat dengan kos ku, aku sempat berniat ingin mengajaknya jalan bukan
menemaninya pergi ke acara yang tak tentu itu. Karena sering sekali dia mengatakan
tak ada teman, jadi aku pikir: “Tak apa lah sesekali nemani dia jalan.”
Tapi Alhamdulillah , ada saja
halangan yang terjadi ketika itu.
Jadi apa sebenar acaranya? Dan ada
apa dengan mereka??? Sabar, sesaat lagi. . . . .
Siti
dan Nurul pun menjawab lokasi yang sama saat ku tanya dimana?
Jawaban
Siti : Arengka kak
Jawaban Nurul: Daerah sekitar pasar
pagi kak (Pasar pagi itu di Arengka)
Nah..., kecurigaan ku semakin
bertambah. Analisa sementara yang setelah aku cermati kejanggalan demi
kejanggalan ini bahwa Siti dan Nurul terlibat dalam sebuah MLM yang sama, dan
sama-sama tengah berusaha mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk acara di hari
minggu besok. Dan sebelum mengajak mereka melakukan pendekatan maksimal super
maksimal malah.
Sebegitu polos kah wajah diriku ini?
X)
Alhamdulillah sebelum bertemu dengan
mereka berdua, aku sudah lama mengetahui eksistensi MLM dan segala tipu daya
nya dalam dunia yang dipenuhi jerat-jerat fitnah ini.
Tapi heran sekali, ternyata masih
jamannya...
Ternyata terus saja ada pengikutnya
sehingga bisa berkembang sampai hari ini.
Belum habis aku bercerita panjang
lebar pada kedua orang adik kos ku ini Lala & Lili (nama disamarkan), aku
perhatikan mereka dari tadi menyimak setengah hati, lalu mereka berdua juga
saling memandang, dan memasang senyum yang tak bisa ku mengerti.
“Hm, ceritakan Li....” Ujar Lala
....bersambung

Tidak ada komentar:
Posting Komentar